Setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara berwawasan lingkungan (pasal 12 UU no.18/2008).

Fenomena pembuangan sampah yang akhir-akhir ini terjadi sering disebabkan karena kebiasaan tidak mengelola sampah sejak dari sumbernya atau yang dihasilkannya sehingga masih menggunakan cara lama yaitu kumpul angkut buang.

Pada tahun 2024 yang lalu DLH Kulon Progo menyelenggarakan sosialisasi kepada masyarakat kurang lebih 900 peserta untuk wilayah Wates dan Pengasih, selain sosialisasi juga ada pelatihan pengolahan sampah sejumlah 50 orang, bimtek bank sampah 60 peserta dan bimtek TPS3R 30 peserta. Kemudian tahun 2025 sampai dengan Maret DLH Kulon Progo sudah berupaya melakukan koordinasi pengelolaan sampah dengan mengundang para lurah yang dekat dengan bantaran sungai progo (Galur, Lendah dan sebagian Sentolo) karena wilayah ini rawan pembuangan sampah liar. Harapnnya agar para lurah dapat mambantu menjaga lingkungannya dan selalu mengelola sampah yang ada di wilayahnya. Selain koordinasi dengan lurah pada kesempatan yang lain diundang juga Dispora, Balai Dikmen dan Kemenag yang kaintanya dengan pembinaan pengelolaan sampah pada tingkat satuan pendidikan. Hal ini bertujuan untuk dapat membentuk karakter generasi muda sebagai agen perubahan dalam hal pengelolaan sampah

Ini semua sebagai upaya mengedukasi masyarakat untuk dapat mengelola sampah yang berwawasan lingkungan. Namun demikian merubah perilaku tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Sampah kalau tidak dikelola dengan berwawasan lingkungan akan berakibat merusak alam seperti banjir, pencemaran air, udara dan juga tanah. Selain merusak alam pembakaran sampah juga akan merusak tubuh kita karena asap yang dihasilkan bersifat karsiogenik yang dapat memicu tumbuhnya sel-sel kanker, partikulat dalam asap juga mengakibatkan batuk atau sesak nafas. Plastik yang dibuang sembarangan juga akan menghasilkan microplastik yang mana mikroplastik juga berbahaya bagi kesehatan seperti gangguan fungsi otak dan juga kanker.

Saatnya kita kelola sampah sejak dari sumbernya.

Sampahku menjadi urusanku – sampahmu menjadi tanggungjawabmu

Source: Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Persampahan dan Pertamanan