Pilah Sampah Di Tempat Kerja, Yuk Dimulai !
- oleh adminklh
- 06 Oktober 2021 14:47:08
- 1079 views

Diawali dari keisengan mengumpulkan botol-botol kemasan air minum di meja kerja, berbagai merk dan ukuran botol. Pertanyaannya akan sampai seberapa banyak yang terkumpul? Setidaknya itulah limbah/ sampah plastik yang kita hasilkan, hanya di tempat kerja saja. Di kantor, kadang kita mau tidak mau akan menghasilkan sampah dari kegiatan sehari-hari, dari aktifitas rapat, dari makanan pemberian teman, dari kemasan plastik yang sengaja dibawa dari rumah, dan lain-lain. Sampah yang demikian itu kita namakan saja “sampah sejenis sampah rumah tangga”.
Kok sampah sejenis sampah rumah tangga? Ya, karena memang mirip atau bahkan sama seperti sampah yang ada di rumah kita. Jenis sampahnya pun beragam mulai dari sampah organik baik berupa sisa makanan dan daun dari pohon perindang halaman, sampah kertas dari box makanan, snack, maupun kertas yang sudah tidak terpakai, sampai pada jenis sampah plastik. Menurut PP 81 Tahun 2012, Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah rumah tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya. Jadi sudah jelas bahwa kita di tempat kerja pun sudah selayaknya ikut andil dalam mengelola sampah, minimal memilah sesuai jenisnya. Sudah tahukan bahwa di Kulon Progo sudah memiliki Kebijakan dan Strategi Daerah dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga? Semuanya tertuang dalam Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 68 Tahun 2018, dimana disitu telah ditetapkan strategi dalam pengurangan dan penanganan sampah di Kulon Progo.
Tentu tidak semua sampah akan terpilah dan terkelola di sumbernya dalam satu waktu yang singkat, semuanya harus melalui proses, minimal sudah memilah sampah yang memiliki nilai ekonomis. Nilai ekonomi nya sudah pasti kecil, tidak banyak. Kita niatkan untuk mengelola sampah dan semoga tetap bersemangat dan diberi kemudahan untuk tetap memilah sampah di tempat kerja. Langkah positif lainnya sudah dicontohkan oleh rekan kerja seruangan (mBak Citra) dimana sudah mencoba melakukan pemilahan kertas bekas yang ada di ruang kerja, dipilah mana yang masih kosong pada salah satu sisi kertas, nantinya bisa dimanfaatkan untuk “ngeprint” draft yang sekiranya membutuhkan koreksian.
Manfaat dari memilah sampah tentunya dapat mengurangi volume sampah yang akan dibawa ke tempat pemrosesan akhir. Harapannya tentu akan lebih selektif lagi dalam menggunakan bahan-bahan dan sumber daya yang ada sehingga dapat meminimalkan timbulnya sampah di tempat kerja. Pertanyaannya sudahkah kita ikut mengurangi dan memilah sampah?
Kembali ke botol plastik, teman sekantor yang sudah lebih dahulu aktif mengumpulkan dan memilah sampah (mBak Yuli) seakan takjub melihat banyak botol plastik kemasan air minum (air mineral), mengapa tidak disetorkan ke bank sampah? Ikuti cerita selanjutnya ya……… “Menjadi Nasabah Bank Sampah”. (Dedy)